Syekh Abdul Qadir Al-Jailani pada penutup Surah Al-Baqarah dalam
Tafsir Al-Jailani mengatakan:
“Wahai pengikut Muhammad yang selalu bertawajuh menuju tauhid
Dzat Allah, semoga Allah melapangkan dadamu dan memudahkan urusanmu. Sesuai
kemampuanmu, engkau harus mengambil sesuatu untuk dirimu dari Surah (Al-Baqarah
dalam Al-Qur’an) yang mencakup semua tuntutan agama dan martabah yaqin.
Pertama, engkau harus berusaha menyingkirkan ketergantunganmu
dari dunia dan isinya. Engkau harus menolak segala kelezatan dan syahwatnya,
lalu bertawajuhlah kepada Allah dengan segenap kalbumu menuju tauhid Tuhanmu.
Sembari membuka khazanah kemurahan-Nya dan wujud-Nya yang ada di dalam kalbumu.
Engkau harus mampu menundukkan keadaan dan tindakanmu dari segala hal yang
tidak berguna bagimu.
Engkau harus lari dari pertemanan dengan siapapun yang dapat
membahayakan dan menyesatkanmu! Engkau harus mengejar pencapaian tangga tauhid,
tangga tajrid (penyucian zahir-batin menggapai ridha-Nya), dan tangga tafrid
(penguatan kesadaran keesaan Tuhan dari segala sesuatu selain-Nya), serta
sambil menyingkirkan semua keberbilangan dan belenggu selain al-Haqq.
Engkau harus menghirup embusan kelembutan-Nya dan tiupan
kekudusan-Nya, menenangkan diri dengan napas rahmat-Nya, menyingkap berbagai
rahasia rububiyah-Nya, dan mengikuti petunjuk-Nya dengan mengikuti Nabi-Nya
yang diciptakan dengan citra-Nya, yang diutus kepada semua makhluk-Nya. Nabimu
yang telah menuntun makhluk menggunakan kitab-Nya yang diturunkan kepadanya,
yang menghimpun semua hikmah, pelajaran, ibarat, simbol-simbol, dan berbagai
isyarat yang ada di dalam kitab-kitab terdahulu. Semua yang ada pada Nabimu berasal
dari-Nya, untuk menjadi petunjuk bagi orang-orang yang tersesat dalam cakrawala
wujudnya sendiri, dan bagi orang-orang yang tenggelam dalam gelombang samudera
kebaikan dan kemurahan-Nya.
Wahai murid yang menempuh suluk jalan kebenaran, engkau harus
selalu berpegang pada kitab Al-Qur’an yang tidak ada keraguan di dalam
petunjuknya ini. Kitab yang tak ada keraguan sedikit pun bagi siapa saja yang
beriman kepada diri yang gaib, senantiasa bertawajuh kepada-Nya, dengan selalu
menghindarkan hasratmu dari segala hal yang dapat membuatmu lupa kepada
Tuhanmu.
Engkau harus selalu bergerak menuju tujuan dan keinginanmu.
Dengan segenap jati dirimu, engkau harus mampu menunjukkan semua hakikat,
makrifat, hikmah, hukum, kisah-kisah, dan peringatan yang ada di dalam Kitab
Al-Qur’an. Karena, tidak ada satu huruf pun dari semua huruf yang ada di dalam
Kitab ini, melainkan ia mengandung makna yang jangkauannya hanya diketahui
Allah; tanpa ada kebatilan yang menyusup ke dalamnya, baik dari depan maupun
dari belakangnya, karena semuanya turun dari Sang Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui.
Ketika membaca Al-Qur`an, engkau harus menyucikan lahir dan
batinmu dari segala bentuk kemanusiaanmu, sehingga engkau akan menghilang dari
dirimu sendiri dan seluruh jati diri dan keberadaanmu akan fana, sehingga
Tuhanmu dapat langsung berbicara kepadamu lewat ucapan dan firman-Nya.
Ketika hâl semacam ini telah melingkupi dirimu, dan ia telah
menjadi akhlak-perilakumu, maka engkau pasti akan mendapatkan anugerah dari
bacaanmu itu.
Ketika engkau membaca Al-Qur`an, janganlah engkau
lalai dari inti isyarat yang disampaikannya dan berusahalah kau teliti setiap
riwayat dan kandungannya.
Jika engkau berhasil membersihkan dirimu dari segala
bentuk penghalang, dan engkau berhasil menjernihkan jiwamu dari segala
penghalang, niscaya engkau akan mendapatkan bimbingan dari Al-Qur`an sesuai
dengan apa yang telah Allah tetapkan bagi-Mu dalam ilmu-Nya. Karena Dia
Mahakuasa atas segala yang Dia kehendaki, sehingga engkau berhak dan layak atas
ijabah dari-Nya.”
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Tafsir Al-Jailani, terj. Tim Markaz Al-Jailani.
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Tafsir Al-Jailani, terj. Tim Markaz Al-Jailani.
Nasehat Hasan
Basri:
1. Aku tahu rizqiku tidak akan diambil orang lain, karena
itu hatiku selalu tenang.
2. Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan orang lain,
karena itulah aku sibuk beramal shaleh.
3. Aku tahu ALLAH Ta'ala selalu memerhatikanku, karena
itulah aku malu jika ALLAH melihatku sedang dalam maksiat.
4. Dan aku tahu
kematian itu sudah menungguku, karena itulah aku selalu menambah bekal untuk
hari pertemuanku dengan ALLAH........
Sahabat2ku...
Jangan tertipu
dengan usia MUDA
karena syarat Mati
TIDAK harus TUA.
dengan usia MUDA
karena syarat Mati
TIDAK harus TUA.
Jangan
terpedaya dengan
tubuh yang SEHAT
karena syarat Mati
TIDAK mesti SAKIT
tubuh yang SEHAT
karena syarat Mati
TIDAK mesti SAKIT
Jangan
terperdaya dengan
Harta Kekayaaan
sebab
Si kaya pun tidak pernah
menyiapkan kain kafan
buat dirinya
meski cuma selembar.
Harta Kekayaaan
sebab
Si kaya pun tidak pernah
menyiapkan kain kafan
buat dirinya
meski cuma selembar.
Mari Terus
berbuat BAIK,
berniat untuk BAIK,
berkata yang BAIK-BAIK,
Memberi nasihat yang BAIK
Meskipun TIDAK banyak orang
yang mengenalimu dan
Tidak suka dgn Nasihatmu
berniat untuk BAIK,
berkata yang BAIK-BAIK,
Memberi nasihat yang BAIK
Meskipun TIDAK banyak orang
yang mengenalimu dan
Tidak suka dgn Nasihatmu
Cukup lah اللهِ yang
mengenalimu lebih dari
pada orang lain.
mengenalimu lebih dari
pada orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar