Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:
"Wahai anak muda! Engkau mengaku sebagai Sufi, tetapi engkau merasa terganggu dan bingung. Sufi adalah orang yang lahir dan batinnya telah dimurnikan (shafâ) dengan mengikuti Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya SAW semakin meningkat kemurniannya, dia semakin muncul dari lautan eksistensinya dan meninggalkan kehendak, pilihan serta kemauannnya sendiri dikarenakan kemurnian kalbunya.
"Wahai anak muda! Engkau mengaku sebagai Sufi, tetapi engkau merasa terganggu dan bingung. Sufi adalah orang yang lahir dan batinnya telah dimurnikan (shafâ) dengan mengikuti Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya SAW semakin meningkat kemurniannya, dia semakin muncul dari lautan eksistensinya dan meninggalkan kehendak, pilihan serta kemauannnya sendiri dikarenakan kemurnian kalbunya.
Ketika
kalbu seseorang telah murni, maka Nabi SAW akan menjadi duta antara dia dan
Rabbnya, sebagaimana halnya Jibril.
Dasar kebaikan adalah mengikuti Nabi SAW dalam perkataan dan perbuatannya.
Semakin murni kalbu si hamba, akan semakin sering dia melihat Nabi SAW dalam
mimpinya, dimana beliau akan menyuruhnya melakukan sesuatu dan melarangnya
mengerjakan sesuatu yang lain.
Keseluruhan
dirinya akan menajdi satu kalbu dan bentuk fisiknya akan terpisah. Dia menjadi
sebuah rahasia (sirr) tanpa publikasi (jahr) kejelasan murni tanpa kekacauan
yang keruh.
Mencabut
segala sesuatu dari kalbu berarti membongkar gunung-gunung yang kokoh dan tak
tergoyahkan. Ia memerlukan upaya yang keras dan kesabaran dalam menahan
penderitaan dan bencana.
Janganlah
engkau pergi mencari apa yang tidak jatuh ke tanganmu. Adalah baik bagimu jika
engkau mempraktikan apa yang tertulis ini, dan menjadi Muslim! Adalah baik
bagimu pada Hari Kebangkitan jika engkau berada dalam kumpulan orang-orang
Muslim dan bukan dalam kumpulan orang-orang kafir!
Selamat
atas ditempatkannya engkau di surga atau di pintunya, dan tidak di
tengah-tengah mereka yang ditetapkan untuk masuk ke kedalaman neraka! Engkau
harus rendah hati dan tidak sombong. Kerendahan hati akan mengangkat derajat,
sedangkan kesombongan akan mencampakkan.
Seperti
dikatakan oleh Nabi SAW: “Jika seseorang rendah hati terhadap Allah, maka Allah
akan mengangkatnya.”
Allah mempunyai sejumlah hamba khusus yang mengerjakan perbuatan-perbuatan baik
sedemikian rupa sehingga amal-amal mereka sebesar gunung, seperti amal-amal
baik para pendahulu mereka.
Namun
demikian, mereka merendahkan diri di hadapan Allah Yang Mahakuasa dan
Mahaagung, dan mengatakan: “Kami belum mengerjakan sesuatu pun yang cukup baik
untuk memastikan bahwa kami akan masuk surga. Kalaupun kami akan diterima di
sana, itu adalah karena rahmat Allah, dan jika kami tidak diizinkan masuk, maka
itu adalah karena keadilan-Nya.” Mereka akan selalu siap melaksanakan
perintah-perintah-Nya, selagi mereka berdiri di hadirat-Nya dalam keadaan
kebangkrutan pribadi (iflâs).
Kalian
harus bertobat dan mengakui kekurangan-kekurangan kalian. Tobat adalah kekuatan
hidup dari Tuhan Yang Mahabenar. Dia menghidupkan kembali bumi dengan hujan
yang menyegarkan setelah ia mati, dan Dia menghidupkan kembali kalbu-kalbu kita
setelah mereka mati, melalui tobat dan kesadaran (yaqzhah).
Wahai
pendosa-pendosa yang membangkang, bertobatlah!
Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni
semua dosa. Sungguh Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS 39:53)
Ingatlah Allah Mahakuasa dan Mahaagung! Kalian tidak boleh sekali-kali berputus
asa dari rahmat dan kasih-Nya!"
--Syekh
Abdul Qadir Jailani dalam kitab Jala Al-Khawathir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar