Syekh Abdul.Qadir Al-Jailani mengatakan:
"Wahai anak muda! Janganlah berkonsentrasi pada mencuci pakaian jasadmu, sementara pakaian kalbumu kotor. Engkau berada dalam keadaan kotor. Engkau harus mencuci kalbu terlebih dahulu, kemudian baru mencuci pakaianmu yang biasa. Engkau harus melaksanakan kedua tindak pencucian itu.
Cucilah pakaianmu dari kotoran, dan cucilah kalbumu dari dosa-dosa!
Engkau tidak boleh membiarkan dirimu silau oleh apa pun, sebab Tuhanmu “melakukan apa yang dikehendaki-Nya” (QS 11:107).
Itulah sebabnya diceritakan sebuah kisah tentang seorang saleh, bagaimana suatu ketika ia mengunjungi saudaranya seiman kepada Allah. “Wahai saudaraku,” katanya kepada saudaranya itu. “Marilah kita menangis atas pengetahuan Allah tentang kita!”
Alangkah bagusnya ucapan orang saleh ini! Dia adalah orang yang memiliki pengenalan (‘ârîf) tentang Allah dan telah mendengat kata-kata Nabi SAW: “Salah seorang di antara kalian mungkin beramal dengan amalan ahli surga, sampai tak ada jarak antara dia dan surga itu kecuali satu jengkal saja, kemudian kemalangan menimpanya dan dia menjadi salah seorang penghuni neraka, sampai tak ada jarak antara dia dan neraka kecuali satu jengkal saja, kemudian keberuntungan mengenainya dan dia menjadi salah seorang penghuni surga.”
Pengetahuan Allah tentang dirimu hanya akan tampak kepadamu manakala engkau berpaling lagi kepada-Nya dengan segenap hati dan aspirasimu, manakala engkau tidak pernah menjauhi pintu rahmat-Nya, manakala engkau memasang penghalang dari besi antara hatimu dan nafsu badaniahmu, dan manakala engkau menjadikan maut dan kuburan sebagai titik pusat perhatian bagi mata kepala dan mata hatimu.”
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Jala Al-Khathir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar