“Wahai orang yang sibuk dengan mengingat-Nya dan hatinya hancur karena-Nya, tidakkah engkau rela dengan pemberian-Nya, yaitu saat Dia menjadi pendampingmu?
Allah SWT berfirman dalam Hadis Qudsi, “Aku adalah Teman Pendamping orang yang mengingat-Ku.”
Wahai anak muda! Dengan mengingat-Nya, Dia akan mendekatkan hatimu kepada-Nya dan engkau memasuki rumah kedekatan kepada-Nya dan menjadi tamu-Nya. Seorang tamu akan sangat dihormati, apalagi tamu Allah, Sang MahaRaja segala raja.
Wahai
anak muda! Sampai kapan engkau tidak dihiraukan Sang Raja Diraja ini karena
engkau terlalu sibuk dengan raja-raja dunia? Sebentar lagi engkau akan
tinggalkan raja-rajamu itu dan seluruh harta milimku. Sebentar lagi engkau akan
ditemukan di akhirat, dimana seakan-akan dunia itu belum pernah ada, hanya
akhirat yang ada. Jangan berlari dariku karena kefakiranku, karena sesungguhnya
aku ini kaya, tidak memerlukan siapa pun yang tinggal di timur dan barat. Aku
hanya ingin mengajakmu demi dirimu, dan akau akan memperkuat talimu yang telah
rapuh.
Syekh
Abdul Qadir Al-Jailani Dikutip
dari Fath Ar-Rabbani
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:
NASIHAT IMAM NAWAWI AGAR WUSHUL KEPADA ALLAH
Imam An-Nawawi Ad-Dimasyqi dalam risalahnya menulis, “Wushul (sampai ke hadirat) kepada Allah SWT itu bisa dicapai dengan tobat dari segala hal yang diharamkan dan yang dibenci Allah SWT, mencari ilmu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, selalu dalam keadaan suci, melaksanakan shalat fardhu di awal waktu dengan berjamaah, kontinyu menjalankan shalat dhuha 8 rakaat setiap hari, shalat 6 rakaat antara Maghrib dan Isya’, shalat tahajud dan witir, puasa senin-kamis, puasa tiga hari di pertengahan bulan qamariah (ayyam al-bidh) dan hari-hari utama, membaca Al-Qur’an dengan hati dan pikiran, memperbanyak istighfar dan bershalawat pada Nabi SAW, dan kontinyu berdzikir di pagi dan petang.”---Risalah Imam Nawawi
“Alam ini semuanya tampak gelap. Ia terang hanya karena tampaknya Allah di dalamnya. Barangsiapa melihat alam, tetapi tidak menyaksikan Tuhan di dalamnya, padanya, sebelumnya, atau sesudahnya, maka ia benar-benar memerlukan cahaya, dan “matahari” makrifat teralingi baginya oleh “awan” benda-benda ciptaan.”
---Ibnu Atha’illah dalam Al-Hikam
PERINGATAN KERAS SYEKH
ABDUL QADIR Al-JAILANI
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:
“Wahai anakku,
engkau berharap kepada Allah SWT dengan ibadahmu, tetapi disertai dengan
kelalaian, riya dan kemunafikan. Engkau mencari berkah-Nya dan bergaul dengan
orang-orang yang shaleh, tetapi disertai dengan kerusakan diri dan kerusakan
hartamu, bagaimana engkau berharap sedangkan mereka selalu berdzikir dan engkau
mengaku mengenal mereka. Wahai orang yang melarikan diri! Wahai orang yang
tersesat, wahai orang yang keluar dari golongan orang yang ikhlas dan
bertauhid, ingat-ingatlah nasihatku ini!
Menangislah hingga
Dia juga ikut menangis bersamamu, Duduklah dalam musibah yang menimpamu dan
pakailah pakaian bencana agar Dia juga ikut duduk bersamamu. Sebab, engkau
adalah orang yang terhijab namun kau tak menyadarinya.
Pikir-pikirkanlah
apa yang ada dalam kalbumu! Apa yang sedang kau pikirkan? Kepada siapa engkau
mengadu? Kepada siapa engkau meminta bantuan? Jika engkau terjerumus dalam
kesulitan, siapa yang akan percaya? Maka, ceritakanlah kepada-Nya, sebab Dialah
yang paling tahu kebohongan dan kemunafikanmu.
Ingatlah bahwa
dunia itu akan hilang, kehidupan ini akan rusak dan akhirat itu begitu dekat
dari diri kita! Seringkali kita tidak memiliki tujuan untuk akhirat dan tujuan
kita hanya untuk dunia semata. Kita sering kali mengingkari nikmat Allah SWT.
Apabila kita mendapat keburukan sering kali kita menampakkannya di depan orang-orang,
sementara ketika mendapat kenikmatan kita menyembunyikannya dan tak
mensyukurinya. Wahai anakku, ingatlah tentang hal ini. Rasulullah SAW pernah
bersabda, “Apabila Allah SWT memberi kenikmatan kepada hamba-Nya, Dia lebih
suka jika nikmat itu diperlihatkan kepada-Nya.
Mahasuci Dzat Yang
Mahamulia, Yang Mahasabar dan Maha Pemberi anugerah. Semuanya berada di bawah
kelembutan dan karunia-Nya. Seandainya Dia tidak bersifat lembut atau ramah,
pasti kita akan binasa, Seandainya kita semua melawan perbuatan-Nya, pasti kita
semua telah musnah karena-Nya.”
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Fath Ar-RabbaniNASIHAT IMAM NAWAWI AGAR WUSHUL KEPADA ALLAH
في بيان الوصول إلى الله تعالى وهو بالتوبة من جميع المحرمات
والمكروهات، وطلب العلم بقدر الحاجة إليه، والملازمة على الطهارة، وأداء الفرائض
الرواتب في أول وقتها جماعة، وملازمة ثمان ركعات الضحى، وست بين المغرب والعشاء،
وصلاة الليل، والوتر، وصوم الاثنين والخميس، وثلاثة أيام البيض، والأيام الفاضلة،
وتلاوة القرآن بالحضور والتدبر، والإكثار من الاستغفار والصلاة على النبي صلى الله
عليه وآله وسلم، وملازمة أذكار السنة صباحاً ومساء
Imam An-Nawawi Ad-Dimasyqi dalam risalahnya menulis, “Wushul (sampai ke hadirat) kepada Allah SWT itu bisa dicapai dengan tobat dari segala hal yang diharamkan dan yang dibenci Allah SWT, mencari ilmu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, selalu dalam keadaan suci, melaksanakan shalat fardhu di awal waktu dengan berjamaah, kontinyu menjalankan shalat dhuha 8 rakaat setiap hari, shalat 6 rakaat antara Maghrib dan Isya’, shalat tahajud dan witir, puasa senin-kamis, puasa tiga hari di pertengahan bulan qamariah (ayyam al-bidh) dan hari-hari utama, membaca Al-Qur’an dengan hati dan pikiran, memperbanyak istighfar dan bershalawat pada Nabi SAW, dan kontinyu berdzikir di pagi dan petang.”---Risalah Imam Nawawi
SUMBER DARI SEGALA SUMBER CAHAYA
“Alam ini semuanya tampak gelap. Ia terang hanya karena tampaknya Allah di dalamnya. Barangsiapa melihat alam, tetapi tidak menyaksikan Tuhan di dalamnya, padanya, sebelumnya, atau sesudahnya, maka ia benar-benar memerlukan cahaya, dan “matahari” makrifat teralingi baginya oleh “awan” benda-benda ciptaan.”
---Ibnu Atha’illah dalam Al-Hikam
Sahabatku, meksipun kita menyadari bahwa sesungguhnya
seluruh alam semesta raya ini diciptakan dari nur Ilahi,
namun semua perwujudannya tampil sebagai cahaya dan bayang-bayang, terang dan
gelap, jauh dan dekat, baik dan buruk, siang dan malam. Jika seorang salik
tidak mampu melihat Allah yang meliputi cahaya di balik semua gambaran yang
kerlap-kerlip tersebut, berarti ia sebenarnya masih dalam kebingungan terhadap
bayang-bayang eksistensial dan awan-awan realitas yang berubah-ubah.
Sahabatku, tentu saja penciptaan manusia memiliki makna dan tujuannya yang khusus, yang berasal dari nur azali, yaitu sebab yang selalu ada di balik perubahan pengalaman duniawi yang tampak. Maka, mari belajar dan belajar menangkap cahaya Tuhan yang menyelimuti alam ini. Berusaha mendekat dan mendekat. Memahami dan mengenali tentang Sang Maha Pencipta, Yang Maha Memelihara, Mengatur dan Memberi rezeki, Sumber dari segala sumber cahaya, Asal dari segala asal, Al-Awwal wa Al-Akhir.
Semoga bermanfaat!
Sahabatku, tentu saja penciptaan manusia memiliki makna dan tujuannya yang khusus, yang berasal dari nur azali, yaitu sebab yang selalu ada di balik perubahan pengalaman duniawi yang tampak. Maka, mari belajar dan belajar menangkap cahaya Tuhan yang menyelimuti alam ini. Berusaha mendekat dan mendekat. Memahami dan mengenali tentang Sang Maha Pencipta, Yang Maha Memelihara, Mengatur dan Memberi rezeki, Sumber dari segala sumber cahaya, Asal dari segala asal, Al-Awwal wa Al-Akhir.
Semoga bermanfaat!
Keutamaan Shalat Shubuh
Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiim ... "Dirikanlah
shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah
pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh
malaikat)." (Q.S. Al Isra' [17] : 78).
banyak yang merasa berat melaksanakan shalat Shubuh di pagi buta, saat kebanyakan manusia masih terlelap. Padahal keutamaan shalat Shubuh sungguh sangat banyak dan dahsyat, berikut 10 di antaranya:
banyak yang merasa berat melaksanakan shalat Shubuh di pagi buta, saat kebanyakan manusia masih terlelap. Padahal keutamaan shalat Shubuh sungguh sangat banyak dan dahsyat, berikut 10 di antaranya:
1. Shalat Shubuh Berkaitan dengan Pembagian Rezeki
Pernah suatu ketika Nabi SAW shalat subuh. Begitu selesai, beliau pun kembali ke rumah dan mendapati puterinya Fathimah ra sedang tidur. Maka beliau pun membalikkan tubuh Fatimah dengan kaki beliau, kemudian mengatakan kepadanya :
“Hai Fathimah, bangun dan saksikanlah rizki Rabb-mu karena Allah membagi-bagikan rizki para hamba antara shalat subuh dan terbitnya matahari.”
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS.Ath Thalaq : 2-3)
Pernah suatu ketika Nabi SAW shalat subuh. Begitu selesai, beliau pun kembali ke rumah dan mendapati puterinya Fathimah ra sedang tidur. Maka beliau pun membalikkan tubuh Fatimah dengan kaki beliau, kemudian mengatakan kepadanya :
“Hai Fathimah, bangun dan saksikanlah rizki Rabb-mu karena Allah membagi-bagikan rizki para hamba antara shalat subuh dan terbitnya matahari.”
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS.Ath Thalaq : 2-3)
2. Shalat Shubuh setara dengan shalat malam semalam
suntuk
”Barang siapa yang melaksanakan shalat isya’ secara berjamaah maka ia seperti shalat malam separuh malam. Dan barang siapa melaksanakan shalat subuh secara berjamaah maka ia seperti shalat malam satu malam penuh.” (HR.Muslim)
”Barang siapa yang melaksanakan shalat isya’ secara berjamaah maka ia seperti shalat malam separuh malam. Dan barang siapa melaksanakan shalat subuh secara berjamaah maka ia seperti shalat malam satu malam penuh.” (HR.Muslim)
3. Shalat Shubuh Membedakan Antara Mukmin dengan
Munafik
Rasulullah SAW bersabda:
“Shalat terberat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya’ dan Shubuh. Padahal seandainya mereka mengetahui pahala pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak .” (HR.Ahmad)
Rasulullah SAW bersabda:
“Shalat terberat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya’ dan Shubuh. Padahal seandainya mereka mengetahui pahala pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak .” (HR.Ahmad)
4. Shalat Shubuh adalah penyelamat dari neraka
Nabi SAW bersabda,
“Tidak akan masuk neraka, orang yang melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya.” (HR.Muslim)
Ini adalah ketetapan Nabi yang mulia, bahwa siapa yang memelihara pelaksanaan shalat Shubuh dan Ashar maka dia tidak akan masuk neraka dengan izin Allah SWT.
Nabi SAW bersabda,
“Tidak akan masuk neraka, orang yang melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya.” (HR.Muslim)
Ini adalah ketetapan Nabi yang mulia, bahwa siapa yang memelihara pelaksanaan shalat Shubuh dan Ashar maka dia tidak akan masuk neraka dengan izin Allah SWT.
5. Shalat Shubuh adalah penyebab orang masuk surga
Nabi SAW bersabda,
“Siapa yang melaksanakan dua shalat bardain dia masuk syurga”
Shalat bardain adalah shalat subuh dan ashar. Disebut Al Bardain (dua waktu dingin) karena keduanya dilaksanakan pada waktu dinginnya siang, tepatnya pada kedua ujung siang ketika suasana teduh dan tidak ada terik panas.
Nabi SAW bersabda,
“Siapa yang melaksanakan dua shalat bardain dia masuk syurga”
Shalat bardain adalah shalat subuh dan ashar. Disebut Al Bardain (dua waktu dingin) karena keduanya dilaksanakan pada waktu dinginnya siang, tepatnya pada kedua ujung siang ketika suasana teduh dan tidak ada terik panas.
6. Shalat Shubuh disaksikan malaikat
“Malaikat-malaikat siang bergantian mendampingi kalian dengan malaikat-malaikat malam, dan mereka berkumpul pada waktu shalat subuh dan ashar setelah itu malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit. Lalu Allah bertanya kepada mereka – dan dia lebih tahu tentang mereka - ’Bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaku?’ Mereka menjawab, ’Kami menginggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami datang kepada mereka ketika mereka shalat’” (HR.Bukhari)
“Malaikat-malaikat siang bergantian mendampingi kalian dengan malaikat-malaikat malam, dan mereka berkumpul pada waktu shalat subuh dan ashar setelah itu malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit. Lalu Allah bertanya kepada mereka – dan dia lebih tahu tentang mereka - ’Bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaku?’ Mereka menjawab, ’Kami menginggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami datang kepada mereka ketika mereka shalat’” (HR.Bukhari)
7. Shalat subuh adalah kunci kemenangan
“Bahwa Rasulullah apabila hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga tiba waktu subuh.” (HR Bukhari)
Dikisahkan pasca meletusnya perang Mesir-Israel tahun 1973 ada seorang tentara Mesir yang mengajak berbicara tentara Yahudi yang paham bahasa Arab.
Tentara Mesir itu berkata, “Demi Allah, kami akan memerangi dan mengalahkan kalian sampai ada di antara kalian yang bersembunyi di balik pohon dan batu, kemudian pohon dan batu itu mengatakan ,’hai hamba Allah, hai Muslim, ini ada Yahudi di belakangku, ke mari dan bunuhlah dia’”
Tentara Yahudi menjawab, ”Semua itu tidak akan terjadi sebelum shalat subuh kalian sama banyak jamaahnya dengan shalat Jumat.”
“Bahwa Rasulullah apabila hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga tiba waktu subuh.” (HR Bukhari)
Dikisahkan pasca meletusnya perang Mesir-Israel tahun 1973 ada seorang tentara Mesir yang mengajak berbicara tentara Yahudi yang paham bahasa Arab.
Tentara Mesir itu berkata, “Demi Allah, kami akan memerangi dan mengalahkan kalian sampai ada di antara kalian yang bersembunyi di balik pohon dan batu, kemudian pohon dan batu itu mengatakan ,’hai hamba Allah, hai Muslim, ini ada Yahudi di belakangku, ke mari dan bunuhlah dia’”
Tentara Yahudi menjawab, ”Semua itu tidak akan terjadi sebelum shalat subuh kalian sama banyak jamaahnya dengan shalat Jumat.”
8. Mendapat perlindungan Allah
“Barangsiapa melaksanakan sholat Subuh secara berjamaah, maka ia berada dalam perlindungan Alloh.” (HR. Ibnu Majah). Hadits shohih.
“Barangsiapa melaksanakan sholat Subuh secara berjamaah, maka ia berada dalam perlindungan Alloh.” (HR. Ibnu Majah). Hadits shohih.
9. Lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya
“Dua rakaat shalat subuh, lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR.Muslim dan Ahmad)
“Dua rakaat shalat subuh, lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR.Muslim dan Ahmad)
Mengenai shalat dua rakaat sunah sebelum subuh
Rasulullah bersabda,“Dua rakaat itu lebih aku sukai daripada dunia seluruhnya.”
(HR.Muslim)
Subhanallah...
Semoga yang "like" dan "bagikan" tausiyah ini semua dosanya diampuni Allah, diangkat derajatnya, dikabulkan segala hajatnya dan mendapatkan pasangan yang sakinah serta anak yang sholeh/sholeha hingga bisa masuk surga melalui pintu mana saja yang dikehendaki. Aamiin ya Rabbal'alamiin
Semoga yang "like" dan "bagikan" tausiyah ini semua dosanya diampuni Allah, diangkat derajatnya, dikabulkan segala hajatnya dan mendapatkan pasangan yang sakinah serta anak yang sholeh/sholeha hingga bisa masuk surga melalui pintu mana saja yang dikehendaki. Aamiin ya Rabbal'alamiin
BUATLAH HARI KIAMAT DALAM DIRIMU
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Pergaulilah seluruh manusia dengan akhlak yang baik. Jika kalian meninggal dunia, maka mereka akan memohonkan rahmat untuk kalian. Dan, bila kalian hidup, maka mereka senantiasa akan merindukan kalian.” (HR Ahmad)
Dengarkanlah nasihat tersebut dengan kalbu kalian dan janganlah melupakannya! Rasulullah SAW telah menunjukkan sebuah amalan yang mudah, namun memiliki banyak pahala. Alangkah baiknya akhlak yang baik,sebab akhlak ini akan membawa ketentraman bagii pelakunya dan orang lain di sekelilingnya. Alangkah buruknya akhlak yang tercela, karena akhlak tersebut akan menyebabkan kelelahan bagi pelakunya dan orang lain.
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Pergaulilah seluruh manusia dengan akhlak yang baik. Jika kalian meninggal dunia, maka mereka akan memohonkan rahmat untuk kalian. Dan, bila kalian hidup, maka mereka senantiasa akan merindukan kalian.” (HR Ahmad)
Dengarkanlah nasihat tersebut dengan kalbu kalian dan janganlah melupakannya! Rasulullah SAW telah menunjukkan sebuah amalan yang mudah, namun memiliki banyak pahala. Alangkah baiknya akhlak yang baik,sebab akhlak ini akan membawa ketentraman bagii pelakunya dan orang lain di sekelilingnya. Alangkah buruknya akhlak yang tercela, karena akhlak tersebut akan menyebabkan kelelahan bagi pelakunya dan orang lain.
Selayaknya seorang Mukmin berjihad melawan hawa
nafsunya agar mampu memperbaiki akhlaknya. Jejak dari hawa nafsu adalah
kesombongan, kemarahan, serta menghina orang lain. Berjihadlah melawan hawa
nafsu sampai nafsu merasa tenang. Jika sudah tenang, maka nafsu tersebut akan
bersikap tawadhu, merasa hina, dan menjadi baik. Wajibkanlah nafsumu untuk
selalu berdzikir, mengingat kematian dan segala sesuatu yang ada di baliknya,
maka nafsu itu akan merendah dan menjadi baik.
Laranglah nafsu dari segala bagian rezeki dan
tuntunlah untuk menjalankan segala haknya. Peganglah nafsu dengan tangan
pemikiran, masukannlah ke dalam neraka dan surga, sampai nafsu tersebut dapat
melihat semua yang ada di dalamnya.
Pikirkanlah tentang hari kiamat. Buatlah hari kiamat tersebut terjadi di dalam dirimu, sebelum benar-benar terjadi. Hari Kiamat merupakan hari kebangkitan kebahagiaan bagi suatu kaum dan menjadi kegelisahan pada sebagian yang lain, menjadi hari raya bagi sebagian kaum dan menjadi hari ratapan bagian sebagian yang lainnya. Pada hari itu, seluruh amalan-amalan mereka telah menjadi nyata, zahir, dan ada cahaya tampak di wajah mereka.”
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Kitab Jala’ Al-Khathir
Pikirkanlah tentang hari kiamat. Buatlah hari kiamat tersebut terjadi di dalam dirimu, sebelum benar-benar terjadi. Hari Kiamat merupakan hari kebangkitan kebahagiaan bagi suatu kaum dan menjadi kegelisahan pada sebagian yang lain, menjadi hari raya bagi sebagian kaum dan menjadi hari ratapan bagian sebagian yang lainnya. Pada hari itu, seluruh amalan-amalan mereka telah menjadi nyata, zahir, dan ada cahaya tampak di wajah mereka.”
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Kitab Jala’ Al-Khathir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar