Selasa, 19 Maret 2019

RINDU KEINTIMAN SPROTUAL BERSAMA ALLAH


Imam Al-Ghazali mengatakan, “Ketahuilah bahwa perasaan damai, takut, dan rindu merupakan dampak dari perasaan cinta. Namun, kadar yang dirasakannya tidak permanen, tergantung pada tingkat ketajaman pandangan dan tingkat kepekaan perasaan yang menguasai sang pecinta.

Jika apa yang terjadi pada sang pecinta adalah sebuah penyaksian dari balik tabir hingga mencapai keindahan puncak dan ia merasa tak mampu lagi untuk menyaksikan lebih jauh hakikat keagungan tersebut, maka hatinya menjadi cemas, berkobar, dan bergerak bangkit untuk terus memburu. Keadaan cemas seperti itulah yang disebut syawq (kerinduan). Sungguh kerinduan adalah sesuatu yang gaib.

Jika ia dikuasi oleh perasaan tentram dan bahagia luar biasa, karena berdekatan (bersama Allah) dan berhasil menyaksikan kehadiran-Nya melalui tersingkapnya tabir antara Dia dan dirinya, lalu pandangannya juga terfokus pada penyaksian keindahan yang hadir terungkap di hadapannya, tanpa menoleh kepada keindahan lain yang belum diketahui, maka hatinya akan diliputi perasaan senang dan gembira. Kegembiraan seperti inilah yang disebut uns (keintiman spiritual). Lalu, jika pandangannya terfokus pada sifat keagungan dan kemandirian-Nya, sama sekali tak berpaling dari-Nya dan ia khawatir semua yang dirasakannya itu lenyap, menghilang atau menjauh, maka hatinya akan merasa pedih. Perasaan pedih semacam inilah yang disebut khawf (ketakutan).

Jadi, uns (keintiman spiritual) dalam konteks ini adalah kegembiraan dan kebahagiaan hati karena menyaksikan keindahan. Lalu, ketika kegembiraan dan kebahagiaan itu benar-benar telah menguasai, tidak peduli terhadap segala hal yang telah menghilag, juga tidak peduli dengan kekhawatiran akan menghilang, maka kenikmatan yang ia rasakan akan memuncak pada puncak tertingginya (uns). Suatu ketika Syekh Ibrahim bin Adham turun dari gunung. Seseorang bertanya, “Darimana engkau, ya Syekh?” Lalu beliau menjawab, “Dari bersenang-senang (uns) dengan Allah.” Bersenang-senang dengan Allah menyebabkan dia merasa tidak membutuhkan kepada selain Allah. Bahkan, semua bentuk kendala yang merintangi khalwat menjadi beban di hati.
---Imam Al-Ghazali, Kitab Mahabbah,Ihya

Selasa, 12 Maret 2019

SAHABAT JIWA

Ku mengenalmu lewat JIWA, bukan lewat MATA
Kujadikan kamu SAUDARA lewat HATI, bukan sekedar BASA-BASI
Ku tak tahu seperti apa aku dalam pandangmu, selayak apa ku dalam ukhuwahmu
tapi yang ku tahu..
meski dengan keTERBATASan dan berbalut keKEKURANGAN
aku menulis NAMAmu di HATIku
Sejak awal
kita dalam balutan ISLAM UHIBBUKIFILLAH

Sebuah pesan singkat dari seorang sahabat yang begitu menggugah jiwaku. Sejenak hati ini merasa malu dan keliru. Sungguh, aku tak pernah melupakanmu. Mungkin tanpa kusadari, ku telah mengabaikanmu karena berbagai kesibukan yang mencengkeramku.

Andai saja kau tahu....
Engkaulah sahabat jiwaku, meski raga tiada pernah bersua dan jarak terbentang di antara kita.

Engkaulah saudaraku, walau darah kita tak sama dan terlahir dari rahim yang berbeda.
Tiada terlewat namamu dalam lirih doaku.
Tiada terungkap besarnya kasih ini padamu.

Sahabat, MAAFkan aku...
Moga keceriaan kan slalu menghias wajah indahmu dan ketenangan sentiasa menyelimuti jiwamu.

Sahabat, cinta ini karena-Nya....
Smoga Allah pertemukan kita dalam indah mihrab-Nya dan memberi kita naungan manakala kelak tak ada naungan selain naungan-Nya.

MUNAJAT CINTA


Ya Allah yg berkuasa atas hati dan pikiran.
Detik ini aku kembali menghadap kepadaMu menyerahkan segala apa yg ada dalam diri, pikiran, hati, jiwa dan jasad.
NikmatMu kepadaku selama ini takkan pernah mampu ku syukuri..
Andaipun kusyukuri, rasa syukurku bagaikan sebutir debu, sedang nikmatMu laksana padang pasir yg luas..
Namun Engkau Maha Mencintai hambaMu...
Sehingga orang-orang yg kufurpun masih pula kau limpahi nikmatMu yg tak terhingga,
Segala puji bagi Engkau yg memasukkan siang ke dalam malam dan yg memasukkan malam ke dalam siang..
Yg menganugerahkan dan mencabut kekuasaan..

Malam ini hambaMu yg demikian hina ini..
Kembali bersimpuh diribaanMu hendak lagi memohon sesuatu,
Hamba sungguh tak berdaya atas perasaan yg sedang melanda hati hamba kini..
Jika ini adalah isyaratMu, maka bulatkanlah tekadku..
Mudahkan jalan dan bukalah tabir rahasiaMu,
Namun jika ini godaan setan belaka, maka cabutlah perasaan ini dariku..
Tutuplah jalan dan pancarkan CahayaMu..
Sehingga aku dapat melihat jalan yg terang, jalan yg Engkau ridhoi..

Ya Allah, aku memohon agar Engkau memilihkan yang baik menurut pengetahuan-Mu.
Aku memohon agar Engkau memberikan kepastian dengan Ketentuan-Mu
dan aku memohon dengan kemurahan Engkau yag Besar lagi Agung.
Karena sesungguhnya Engkaulah yang berkuasa, sedang aku tidak kuasa. 
Engkau yang amat mengetahui, sedang aku tidak mengetahui
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang masih tersembunyi..

Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa ia adalah baik bagiku, dalam agamaku, dalam penghidupanku, dan baik pula akibatnya bagiku, maka berikan ia kepadaku dan mudahkanlah ia bagiku, kemudian berilah keberlahan bagiku didalamnya..
Jika Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya ia tidak baik bagiku, bagi agamaku, penghidupanku dan tida baik akibatnya bagiku, maka jauhkanlah ia dariku, dan jauhkanlah aku darinya. 
Berilah kabaikan di mana saja aku berada, kemudian jadikanlah aku orang yang rela atas anugerah-Mu

Ya Allah Tuhan barat dan timur, yg memiliki pengetahuan atas segaka sesuatu..
Jika ini adalah isyarat dariMu, bahwa ia adalah baik bagiku dalam kehidupanku serta akibat-akibatnya, dekatkanlah dia dariku, lancarkan segala urusannya..
Sungguh hamba tak mampu meyakini semua ini..
Tanpa disertai keridhoan dan pertolonganMu..

Ya Allah, Engkau sebaik-baiknya pendengar, tolong dengarkanlah doaku..
Kabulkan permohonanku sebab Engkau adalah Maha Pengabul doa dari setiap hamba yg hina dan tak berdaya ini...
Aamiin..

DALAM KEHILANGAN


Aku telah sangat kehilangan…
Ketika pijak terlambat kupahatkan..
Pada pelataran pagimu
Yang mewangi
Pada langit cintamu
Yang tanpa tepi..

Malam telah jauh berselisihan dengan embun-embun putih di rerumputan
Sungguh aku dalam ketakutan
Hingga jiwa ini kuyup gentar
Bilakah kau uji cinta ini hingga luruh terbenam
Dilaut kehilangan yang tanpa dasar
Duhai kekasih….
Mekarkan nafasku yang basah
Dan mencintaimu di hamparan tanah ..

Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim
Ya Rabbana Ya Karim Ya Adzim..

AMALAN YANG MENYEBABKAN ALLAH RIDHA

Dari khasanah masa lalu, ternukil sebuah kisah, tentang wafatnya Al- Ghazali. Syahdan seminggu setelah Imam Ghazali wafat, sahabatnya bermimpi berjumpa sang Imam. Dalam mimpinya itu sahabat bertanya : “Amalan apa yang menyebabkan Allah Ridha memasukkan engkau ke Surga?


Imam Ghazali menjawab :”Saya juga bertanya pada malaikat tentang pertanyaan ini. Malaikat menjelaskan : “Suati hari saat saya sedang menulis, datanglah seekor lalat. Dia hinggap di atas ceceran tinta dan menghirupnya.
Awalnya saya ingin mengusir tapi saya biarkan. Setelah selesai dengan hajatnya, lalat itupun terbang kembali. Nah dengan sebab ibadah yang nilainya tak lebih berat ketimbang sayap lalat itu, Allah ridha dan memasukkan saya ke Surga.”

Sahabat tercenggang. Bukankkah Imam Ghazali seorang mujadid (pembaharu) . Beliau bukan hanya ahli ibadah, tapi ahli tafsir dengan pemikiran-pemikiran hingga dikatakan seorang pembaharu. Salah satu kitabnya yang paling terkenal dibaca hingga hari ini adalah Ihya Ulumuddin.

Tak lagi terhitung, bebarapa juta orang yang telah mebaca kitab itu. Tapi yang menyelematkan dirinya ternyata bukan pahalanya. Melainkan jasanya membiarkan seekor lalat meminum ceceran tintanya. Sesuatu yang tidak pernah diingat oleh sang Imam. Bahkan tidak diketahui karena itu dianggap bukanlah ibadah.Tapi justru dengan ketidaktahuan itu hilanglah segala keakuan dan keegoan, yang Allah jadi ridha karenanya.
Subhanallah.. Maha Suci Engkau ya Allah.

KIAT MENJADIKAN HATI TETAP HIDUP

Ketahuilah, bahwa hati yang hidup (hati yang sehat) hanya akan diperoleh dengan ilmu dan ikhtiar (usaha). Adapun usaha tersebut yang bisa dilakukan untuk menjadikan hati tetap hidup adalah:
1) Dzikrullah dan Tilawatil Qur’an.
Dengan senantiasa dzikrullah (menyebut dan mengingat Allah) bagi seorang hamba manfaatnya sangatlah besar. Sebagaimana Dia berfirman: “Ingatlah, bahwa hanya dengan selalu mengingat Allah, hati menjadi tentram.”[QS. Ar-Ra'du:28]. Al-Imam Syamsuddin Ibnul Qoyyim berkata: ”Sesungguhnya dzikir adalah makanan pokok bagi hati dan ruh, apabila hamba Allah gersang dari siraman dzikir, maka jadilah ia bagaikan tubuh yang terhalang untuk memperoleh makanan pokoknya.”Dan Imam Hasan Al-Bashri berkata:”Lunakkanlah hatimu itu dengan berdzikir”.
Sebaik-baik dzikir adalah membaca Al-Qur’an, karena Al-Qur’an mengandung berbagai khasiat penyembuh hati dari semua penyakit kegundahan. Allah berfirman; “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”[QS. Yunus:57].
2) Beristighfar
Hakikat istighfar adalah untuk memohon maghfirah (ampunan), dan batasan maghfirah adalah penjagaan dari keburukan yang diakibatkan dari dosa-dosa. Dan barangsiapa yang meminta ampun kepada-Nya selama memenuhi syaratnya pasti Allah memberikan ampunan. Firman-Nya: “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia meminta ampun kepada Allah niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”[QS. An-Nisa’:110].
‘Aisyah berkata: “Beruntunglah orang yang mendapat dalam buku catatan amal perbuatannya memuat istighfar yang banyak.” Qatadah berkata:”Sesunggunhya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepadamu tentang penyakitmu dan obat penangkalnya. Adapun penyakitmu adalah dosa-dosa, sedangkan obatnya adalah istighfar.”
3) Do’a
Allah berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku niscaya Aku perkenankan bagimu. “[QS. Al-mukmin:60].
Doa termasuk salah satu sebab yang mampu menyihatkan hati. Rasulullah , orang yang hatinya terjaga dan paling bersih pun sentiasa berdo’a kepada Allah perihal hati. Seperti ‘Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari kejahatan hatiku..’ Dalam do’anya yang lain ‘Ya Allah jadikanlah cahaya (penerang) dalam hatiku..’ atau yang sering kita dengar ‘Wahai Dzat Yang membolak-balikan hati, teguhkanlah hati kami dalam agamaMu.’
4) Bershalawat kepada Nabi Muhammad
Allah bershalawat (menyebut dan memuji di hadapan para malaikat) sepuluh kali, bagi orang bershalawat kepada rasul-Nya (sekali). Rasulullah bersabda : ”Barang siapa yang bershalawat untukku satu kali. Maka Allah akan bershalawat sepuluh kali lipat.”[HR. Muslim]. Karena yang demikian itu, setiap satu kebaikan nilainya akan dilipat gandakan sepuluh kalinya, dan bershalawat untuk Nabi termasuk kebaikan yang tinggi.
5) Qiyamullail
Jika seseorang tetap melakukan shalat malam, maka wajahnya akan bercahaya dan dia juga akan merasakan kenikmatan beribadah dalam hatinya, sebagaimana yang dituturkan oleh para Ulama Salaf berikut ini:
Abu Sulaiman berkata: “Malam hari bagi orang yang sering beribadat di dalamnya, itu lebih nikmat daripada permainan bagi mereka yang suka hidup bersantai-santai. Seandainya tanpa malam aku tak suka hidup di dunia ini.”
Ibnul Mukandir: ”Bagiku kelezatan dunia ini hanya ada pada tiga perkara, qiyamullail, bersilaturahmi dengan ikhwan dan shalat berjama’ah.”
6) Mencari ilmu syar’ie. 
Karena dengan memahami ilmu agama akan tumbuh rasa takut kepada Allah, yang mampu menjaga kita.
7) Berteman dengan orang soleh. 
Karena mereka akan menarik kita dalam amal kebajikan dan meninggalkan segala bentuk kemungkaran. Mereka akan sentiasa mengingatkan kita kepada Allah.
8) Banyak Mengingat Mati 
Mengingat mati akan menghindarkan kita dari maksiat dan dapat memperlunak hati kita. Ziarah kubur, Menyaksikan orang yang sekarat juga boleh menjadikan cara yang kuat untuk melembutkan hati.

Diambil dari berbagai sumber

RACUN HATI


Setiap kemaksiatan adalah racun dan yang merupakan penyakit dan perusak kesucian hati. Dan racun-racun hati yang paling banyak ditemukan dan reaksinya cukup keras bagi kelangsungan hidup hati ada empat macam yaitu:
1 Berlebihan dalam berbicara
Banyak berbicara adalah salah satu faktor yang menyebabkan hati menjadi keras, sebagaimana sabda rasulullah saw :”Janganlah memperbanyak kata (bicara) selain dzikrullah, karena banyak bicara selain dzikrullah menjadikan hati keras. Dan orang yang terjauh dari Allah adalah yang berhati keras.”[HR. Tirmidzi dari Ibnu Umar]. 
Kemudian juga dengan banyak berbicara terkadang membuat seseorang mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan dan tanpa dipertimbangkan sebelumnya, sehingga melahirkan kerugian dan penyesalan. Umar bin Kahttab ra pernah berkata: “Barang siapa yang banyak bicaranya, maka banyak kesalahannya, sehingga nerakalah sebaik-baik tempat bagi mereka.” Hal ini ditegas juga dalam sebuah hadits , bahwa rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan yang menyebabkan ia tergelincir kedalam neraka lebih jauh antara timur dan barat.” [muttafaq ‘alaihi, dari Abu Hurairah ]
2 Berlebihan dalam memandang sesuatu
Allah telah memerintahkan kepada setiap mukmin dan mukminah untuk menundukkan pandangannya yang demikian itu lebih suci bagi hati mereka. Dan juga mereka akan merasakan manisnya iman, sebagaimana sabda rasulullah saw : “Barangsiapa yang menahan pandangannya karena Allah, maka dia akan diberikan oleh Allah rasa manisnya iman yang ia rasakan dalam hatinya, sampai dimana ia manghadap kepada-Nya.” [HR. Ahmad].
Sekarang bagaimana jika perintah itu dilanggar, maka jelas akan menyebabkan fitnah bagi hati pelakunya. yaitu, rusaknya kesucian hati itu sendiri oleh angan-angan dan keindahan semu yang dibisikkan setan, lupa terhadap hal yang menjadi kemaslahatan. Lalu ia berbuat melampaui batas sehingga hilanglah akal sehatnya dan menyebabkan ia menjadi pengabdi hawa nafsu. Allah berfirman:”Janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melampaui batas.”[QS. Al-Kahfi:28].
3 Berlebihan dalam makan
Sedikit makan dapat melunakkan hati, menajamkan otak, merendahkan nafsu birahi dan melemahkan nafsu amarah. Sedangkan bila banyak makan, bahkan sampai kekenyangan akan berakibat sebaliknya. Oleh karena itu kita diperintahkan untuk berpuasa. 
Ibrahim bin Adham berkata:”Barangsiapa mampu mengendalikan perutnya, maka ia mampu pula mengendalikan agamanya, dan barang siapa yang mampu menguasai rasa lapar (tidak makan berlebihan) maka ia dapat menguasai akhlak-akhlak yang baik, sebab maksiat kepada Allah itu jauh dari orang-orang yang lapar (yang mampu syahwat perutnya).” 
4 Berlebihan dalam bergaul
Berinteraksi dengan orang lain merupakan kebutuhan fitrah bagi manusia sebagai makhluk sosial, sehingga islam tidak melarang hal tersebut. Namun syariah mengatur tentang batas-batas dan adab-adabnya, seperti tidak boleh melakukan khalwat (bersepian dengan lawan jenis tanpa mahram), tidak menggunjing (ghibah), tidak berlebihan dalam tawa dan canda, tidak melalaikan kewajiban-kewajiban ibadah dan lain sebagainya. 

MENGHIDUPKAN HATI


Apa yang lebih panas daripada api?...HATI
Apa yang lebih bengis daripada pemimpin yang zalim?...HATI
Apa yang lebih hitam daripada malam?...HATI
Apa yang lebih lemah daripada perdu?...HATI
Apa yang lebih cepat berubah arah daripada angin?...HATI
APA YANG LEBIH KERAS daripada BATU?...HATI
Jangan relakan hati ini terkeruhkan limbah kedengkian, kenistaan, kemunafikan, kejahatan abadi dan penyakit hati lainnya (Penyakit syahwat dan penyakit syubhat). Oleh karena itu lawanlah segala kemauan diri yang bertentangan dengan ajaran agama islam (mujahadah), bersihkanlah dan hidupkan kembali hati tersebut.
Salah seorang sahabat bertanya, bagaimanakah cara menghidupkan hati?? Sebelumnya saya sudah menjawab sedikit pesannya, mungkin masih belum merasa puas dan disini akan saya tambahkan penjelasannya buat sahabat semua mengenai cara menghidupkan hati...
Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka baiklah tubuh manusia itu, akan tetapi bila daging itu rusak maka rusak pula tubuh manusia. Ketahuilah bahwa sesungguhnya segumpal daging itu adalah hati.”[HR. Bukhari-Muslim].
Hati adalah tempat segala niat, baik atau buruk. Tiada yang mengetahui isi hati seseorang kecuali si pemilik sendiri dan Allah. Hati inilah yang kelak akan dihisab oleh Sang Pemilik hati (Allah).
Hati yang baik akan merasakan mana yang baik baginya, mana yang seharusnya dilakukan, mana yang seharusnya dijauhi. Hati yang baik akan menjaga pemiliknya dari melakukan segala yang ‘salah’. Dan begitu pula sebaliknya, hati yang kotor, akan gelap, karena terlalu banyak titik titik hitam yang mengisi, sehingga tersamarlah ia dari melihat kebaikan, sehingga malah bisa menjerumuskan pemiliknya ke lembah kesesatan.
Allah swt berfirman: ‘Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oleh Allah penyakitnya, dan bagi mereka siksa yg pedih disebabkan mereka berdusta.’ (Al-Baqarah : 10) ‘Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi ………..dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yg kamu kerjakan.’ (Al-Baqarah : 74) ‘Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang kafir.’(Al-A’raf: 101) ‘Maka kecelakaan besarlah bagi mereka yang membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu berada dalam kesesatan yang nyata.’ (Az-zumar ; 22).
PENGELOMPOKKAN HATI MANUSIA
1. Qalbun Shahih
yaitu hati yang sehat dan bersih (hati yang sehat) dari setiap nafsu yang menentang perintah Allah, dan dari setiap penyimpangan yang menyalahi keutamaan-Nya. Hati yang murni pengabdiannya kepada Allah, baik pengabdian secara iradat (kehendak), mahabbah (cinta), tawakkal (berserah diri), takut atas siksa-Nya dan mengharapkan karunia-Nya. Bahkan seluruh aktivitasnya hanya untuk Allah semata. Jika mencintai maka cintanya itu karena Allah, dan jika membenci maka kebenciannya itupun karena Allah. 

2. Qalbun Mayyit
Qalbun Mayyit (hati yang mati) adalah kebalikan dari hati yang sehat, hati yang mati tidak pernah mengenal Tuhannya, tidak mencintai atau ridha kepada-Nya. dan ia berdiri berdampingan dengan syahwatnya dan memperturutkan keinginan hawa nafsunya, walaupun hal ini menjadikan Allah marah dan murka akan perbuatannya. Ia tidak peduli lagi apakah Allah ridha atau murka terhadap apa yang dikerjakannya, sebab ia memang telah mengabdi kepada selain Allah. Jika mencintai didasarkan atas hawa nafsu, begitu pula dengan membenci ataupun memberi. Hawa nafsu lebih didewa-dewakan daripada rasa cinta kepada Allah.
Hati jenis ini adalah hati yang jika diseru kepada jalan Allah, maka seruan itu tidaklah berfaedah sedikitpun, karena Allah telah menutup hati mereka. Allah berfirman: ” Dan diantara mereka ada orang yang mendengar (bacaanmu), padahal kami telah meletakkan tutup di atas hati mereka sehingga mereka tidak memahaminya) dan kami letakkan sumbatan di telinganya dan jikalaupun mereka melihat segala tanda kebenaran mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu‘.”[QS. Al-An'am:25].
Ayat ini menunjukkan, bahwa ada manusia yang tidak mempergunakan hatinya untuk memahami ayat-ayat Allah, dan tidak mempergunakan telinganya untuk mendengar perintah-perintah Allah. Juga tidak mau melihat kebenaran yang telah disampaikan. Seperti firman Allah: “(Mereka berkata:) Hati kami tertutup dari ajakan yang kamu serukan kepada kami, dalam telinga kami ada sumbatan, dan diantara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu, sesungguhnya kami bekerja pula.”[QS. Fushilat:5].
Allah akan membiarkan mereka dalam kegelapan dan mereka sedikitpun tidak akan mendapatkan cahaya iman. “Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya, Allah menghilangkan cahaya (yang menyinari) mereka. Dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat, mereka tuli, bisu dan buta, maka mereka tidaklah kembali kepada jalan yang benar.” [Al-Baqarah:17-18].
3. Qalbun Maridl
Qalbun Maridl (hati yang sakit) adalah hati yang sebenarnya memiliki kehidupan, namun di dalamnya tersimpan benih-benih penyakit berupa kejahilan. Hati yang sedang di cekam sakit akan mudah menjadi parah apabila tidak diobati. 

Sesungguhnya apa yang disisipkan oleh setan kedalam hati manusia itu, akan membuat sesuatu menjadi syubhat (sesuatu yang meragukan). Begitu hati menjadi lemah karena penyakit yang diidap, maka setanpun mudah merasuk kedalam hati lalu menghidupkan fitnah dalam hati tersebut. 
Namun demikian hati orang-orang yang seperti itu belumlah mati sebagaimana hati orang-orang kafir dan orang-orang munafiq, akan tetapi bukan pula hati sehat, seperti sehatnya hati orang-orang yang beriman. Sebab di dalam hati mereka terdapat penyakit syubhat dan syahwat. Sebagaimana Firman Allah: “Sehingga berkeinginanlah orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya.“[QS. Al-Ahzab:32].
Boleh jadi hati manusia sedang sakit , bahkan tanpa disadari. Lebih tragis bahwa hatinya sebenarnya mati, namun si empunya tidak menyadari.
Tanda-tanda spesifik hati yang sedang sakit atau mati adalah jika ia tidak merasa sakit dan pedih oleh goresan-goresan pisau kemaksiatan, Hal itu disebabkan karena hatinya telah rancu dan teracuni, sehingga tidak dapat lagi membedakan antara nilai kebenaran dan aqidahnya yang batil. Hal ini seperti ditafsirkan oleh Mujahid dan Qatadah tentang firman Allah yang berbunyi: “Fi Qulubihim Maradhun“[QS.Al-Baqarah:10]. artinya: “Dalam hati mereka terdapat penyakit.” “Ayat ini menunjukkan adanya keraguan yang tumbuh dalam hati manusia tentang kebenaran.” Bahkan ia melihat kebenaran bagai sesuatu yang sangat bertentangan dengan kehendaknya. Kebenaran itu dilihat dari sisi lain yang terasa merugikan dirinya. sehingga dalam kondisi seperti ini ia lebih menyukai kebatilan dan kemudharatan.

Faktor-faktor penyebab sakitnya hati
Penyebab timbulnya penyakit di hati adalah dikarenakan banyaknya fitnah yang selalu dibidikkan pada hati. Fitnah-fitnah tersebut dapat berupa: fitnah syahwat, dimana reaksinya amat keras sampai dapat merancukan niat dan iradat (kehendak) seseorang. Dan yang lain adalah fitnah syubhat (keragu-raguan) yang menyebabkan kacaunya persepsi dan i’tiqad (keyakinan).

MUNAJAT CINTA

Ya Allah yg berkuasa atas hati dan pikiran.
Detik ini aku kembali menghadap kepadaMu menyerahkan segala apa yg ada dalam diri, pikiran, hati, jiwa dan jasad.
NikmatMu kepadaku selama ini takkan pernah mampu ku syukuri..
Andaipun kusyukuri, rasa syukurku bagaikan sebutir debu, sedang nikmatMu laksana padang pasir yg luas..
Namun Engkau Maha Mencintai hambaMu...
Sehingga orang-orang yg kufurpun masih pula kau limpahi nikmatMu yg tak terhingga,
Segala puji bagi Engkau yg memasukkan siang ke dalam malam dan yg memasukkan malam ke dalam siang..
Yg menganugerahkan dan mencabut kekuasaan..

Malam ini hambaMu yg demikian hina ini..
Kembali bersimpuh diribaanMu hendak lagi memohon sesuatu,
Hamba sungguh tak berdaya atas perasaan yg sedang melanda hati hamba kini..
Jika ini adalah isyaratMu, maka bulatkanlah tekadku..
Mudahkan jalan dan bukalah tabir rahasiaMu,
Namun jika ini godaan setan belaka, maka cabutlah perasaan ini dariku..
Tutuplah jalan dan pancarkan CahayaMu..
Sehingga aku dapat melihat jalan yg terang, jalan yg Engkau ridhoi..

Ya Allah, aku memohon agar Engkau memilihkan yang baik menurut pengetahuan-Mu.
Aku memohon agar Engkau memberikan kepastian dengan Ketentuan-Mu
dan aku memohon dengan kemurahan Engkau yag Besar lagi Agung.
Karena sesungguhnya Engkaulah yang berkuasa, sedang aku tidak kuasa.
Engkau yang amat mengetahui, sedang aku tidak mengetahui
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang masih tersembunyi..

Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa ia adalah baik bagiku, dalam agamaku, dalam penghidupanku, dan baik pula akibatnya bagiku, maka berikan ia kepadaku dan mudahkanlah ia bagiku, kemudian berilah keberlahan bagiku didalamnya..
Jika Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya ia tidak baik bagiku, bagi agamaku, penghidupanku dan tida baik akibatnya bagiku, maka jauhkanlah ia dariku, dan jauhkanlah aku darinya.
Berilah kabaikan di mana saja aku berada, kemudian jadikanlah aku orang yang rela atas anugerah-Mu

Ya Allah Tuhan barat dan timur, yg memiliki pengetahuan atas segaka sesuatu..
Jika ini adalah isyarat dariMu, bahwa ia adalah baik bagiku dalam kehidupanku serta akibat-akibatnya, dekatkanlah dia dariku, lancarkan segala urusannya..
Sungguh hamba tak mampu meyakini semua ini..
Tanpa disertai keridhoan dan pertolonganMu..

Ya Allah, Engkau sebaik-baiknya pendengar, tolong dengarkanlah doaku..
Kabulkan permohonanku sebab Engkau adalah Maha Pengabul doa dari setiap hamba yg hina dan tak berdaya ini...
Aamiin..