Senin, 09 Juli 2018

SELALU MENJAGA LISAN

Imam al-Nawawi rahimahullah mengatakan, "Perlu diketahui, setiap muslim harus menjaga lisannya dari semua ucapan, kecuali ucapan yang maslahat. Ketika berbicara dan diam mendatangkan maslahat yang setara, dianjurkan untuk diam karena ucapan mubah bisa mengarah kepada yang haram atau makruh.  Bahkan, inilah yang sering terjadi. Sementara, keselamatan tidak bisa digantikan dengan apa pun."

Dalam Shahih al-Bukhari dan Abu Hurairah r.a.meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam."(H.R. Bukhari dan Muslim)

Sahl ibn Sa'ad r.a. juga meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa yang menjamin untukku apa yang terdapat antara jenggot dan kumisnya serta apa yang terdapat antara dua kakinya, kujaminkan untuknya surga." (H.R. Bukhari)

Dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim, Abu Hurairah r.a. juga meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, "Seorang hamba mengucapkan satu kata yang mendatangkan ridha Allah, niscaya Dia akan mengangkat derajatnya tanpa ia sadari. Sementara seorang hamba yang mengucapkan satu kata yang mengundang murka Allah, tanpa ia sadari ucapannya itu akan mengantarnya ke neraka Jahannam."

Diriwayatkan pula bahwa Quss ibn Saidah dan Aktsam ibn Shayfi sedang berkumpul, kemudian salah seorang dari mereka berkata kepada temannya, "Berapa aib yang kau temukan pada manusia?" "Tidak terhitung. Yang bisa kuhitung hanya delapan ribu aib. Namun, ada satu perbuatan yang jika kau pelihara, niscaya akan menutupi semua aib yang ada." "Apakah itu?" "Menjaga lisan," ujarnya.

--Syekh Ibnu Atha'illah dalam Taj Al-Arus, syarah Syekh Muhammad Najdat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar